Jumat, 02 November 2018

FILSAFAT PENDIDIKAN


REPORTASE PERTEMUAN KE-6

Perkuliahan Filsafat Pendidikan pada pertemuan keenam kelas 7C dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Oktober 2018.  Pada pertemuan keenam  ini membahas mengenai pendidikan dan pengajaran. Berbicara mengenai pendidikan dan pengajaran perlu kita ketahui bahwa kedua kata tersebut memiliki hubungan yang sangat erat. Keeratan hubungan tersebut dapat diutarakan bahwa pengajaran merupakan bagian dari pendidikan. Kini pengajaran merupakan bagian dari pendidikan dapat dilihat dari makna masing-masing kata tersebut. Makna dari pengajaran adalah memberikan ilmu/pengetahuan tentang tuntunan, sedangkan makna dari pendidikan adalah laku atau tuntunan tersebut.
Pendidikan berasal dari berbagai kata ada yang mengutarakan bahwa pendidikan berasal dari kata tarbiyah yang kata dasarnya rabbun yang artinya mendidik,memelihara,menjaga, mengayomi. Selain itu ada yang mengutarakan bahwa pendidikan berasal dari kata adab yang artinya akumulasi akhlak-akhlak manusia. Dari berbagai kajian diatas dapat disimpulkan bahwa pengajaran merupakan proses belajar yang memberikan ilmu atau pengetahuan kepada orang lain. Contoh dari pengajaran yaitu proses kegiatan belajar mengajar dikelas seorang guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya dengan tujuan agar siswa-siswanya pandai. Sedangkan pendidikan adalah laku atau tuntunan yang menerapkan nilai-nilai sehingga tujuannya mempunyai akhlak yang baik dengan adanya saling mendidik dan saling mengayomi satu dengan yang lainnya. Contoh dari pendidikan yaitu mendidik dengan menerapkan nilai-nilai sehingga siswa memiliki akhlak yang baik.
Perlu kita sadari bahwa selama ini pendidikan yang kita kenal di sekolah hanyalah sebuah pengajaran bukan sebuah pendidikan dimana guru hanya memeberikan pengetahuan saja kepada siswa agar siswa tersebut menjadi pandai. Dengan adanya pengajaran saja kini akhlak anak-anak semakin merosot dan perlu diterapkan nilai-nilai yang baik untuk merubahnya. Dapat kita lihat pada fenomena di sekitar terkait dengan perkembangan IPTEK kini ada aplikasi online dimana anak-anak memesan makanan lewat online dan yang mengantarkan makannanya orang tua dan apabila datangnya  tidak tepat waktu anak tersebut memarahi pengantarnya padahal pengantar makanan tersebut lebih tua dari anak tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa anak tersebut memiliki adab yang kurang baik, hal tersebut  terjadi karena kurangnya pendidikan dan lebih mengedepankan pengajaran.
Selain itu terkait dengan pendidikan dan pengajaran bahwa orang-orang dahulu mengenal dengan istilah waskito. Waskito adalah memahami kahanan ke depan. Dimana dalam berfikir itu harus memeahami prosenya bukan menyimpulkan kata yang ada di depan dan di akhir sehingga makna yang terkandung berbeda. Jadi ketika ada informasi dengarkan dengan baik bagaimana alurnya kemudian baru menyimpulkan bukan langsung mengambil informasi diawal dan diakhir sebagai kesimpulan. Memahami sebuah proses itu sangat penting untuk mendapatkan informasi yang layak, sama halnya dengan pendidikan menerapkan nilai-nilai itu penting untuk membentuk anak yang berakhlak baik.  

Posted
By Ayu Pusvita Sari
15120101 
7C PGSD

Kamis, 18 Oktober 2018

FILSAFAT PENDIDIKAN



REPORTASE PERTEMUAN KE-5

Perkuliahan Filsafat Pendidikan pada pertemuan kelima kelas 7C dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Oktober 2018.  Pada pertemuan kelima ini membahas mengenai diri manusia. Sebelum berbicara mengenai diri manusia pembahasan pertama mengenai pendidikan pastinya tidak asing lagi dengan tokoh Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan tokoh pendidikan di Indonesia yang melahirkan sebuah kesadaran. Kesadaran ini berasal dari kata sadar yang berarti mampu memahami diri yang berasal dari dalam jiwa. Memahami diri disini yang dimaksud adalah memahami ruang, roh jasad dan realitas manusia yang mana manusia adalah titah Tuhan. Yang dimaksud manusia adalah titah Tuhan adalah manusia jangan lari-lari dari Tuhan, karena Tuhan yang menjalankan manusia sebagai perjalanan Tuhan. Tuhan dikenali  melalui ciptaan-Nya yaitu alam semesta dan seisinya, manusia adalah ciptaan-Nya yang terakhir. Manusia diciptakan terakhir karena manusia adalah ciptaan yang bisa merangkul semua yang diciptakan Tuhan.
Titah Tuhan adalah memerintah manusia untuk mengolah, mampu mengelola dan mengatur dirinya sendiri. Dengan dibekali adanya akal maka Tuhan percaya untuk memerintah manusia untuk mengolah alam semesta. Diri terbentuk dari dzat yang merupakan sebagai esensi utama yang ada pada diri manusia, kemudian ada sifat yaitu suatu subtansi pada bagian diri manusia contonya sifat sayang, ada asma yaitu suatu realitas pada manusia contohnya penyayang, dan yang terakhir ada af’al yang bisa disebut sebagai aksi atau tindakan contohnya menyayangi.
Titah Tuhan menurunkan ke setiap individu atau diri masing-masing manusia kemudian menurunkan sifat yang mana setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda dan menjadikan asma' atau realitas kehidupan masing-masing manusia. Sehingga muncul tindakan, tindakan yang akan dilakukan manusia dalam melaksanakan titah Tuhan, tindakan yang dilakukan setiap manusia juga berbeda-beda tergantung pada pemikiran masing-masing. Titah Tuhan terdiri dari jasad (raga) dan roh dimana terdapat raga kasar dan raga halus yang melahirkan pendidikan lahir maupun batin.

Posted
By Ayu Pusvita Sari
15120101 
7C PGSD

Artikel terkait lainnya

14120086 MIA TRISTIANA
15120131 AHMAD HIDAYAT
15120139 DICKRI TIFANI BADI
15120206 PUTRI AMALIAH
15120374 ACHMAD AGUNG PRASETYO

Jumat, 05 Oktober 2018

FILSAFAT PENDIDIKAN


REPORTASE PERTEMUAN KE-3

Perkuliahan Filsafat Pendidikan pada pertemuan ketiga kelas 7C dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2018.  Pada pertemuan ketiga ini membahas materi Pendidikan Nasional. Sebelum berbicara mengenai pendidikan nasional perlu kita ketahui tokoh-tokoh pendidikan yang telah memperjuangkan pendidikan hingga berkembang sampai saat ini. M.Syafi’i merupakan tokoh pendidikan, R.A Kartini merupakan tokoh yang memperjuangkan pendidikan perempuan terhadap kolonialisme belanda, dan tak asing lagi di Indonesia dengan tokoh Suwardi Suryaningrat sebagai tokoh pendidikan nasional.
            Suwardi Suryaningrat merupakan tokoh pelopor pendidikan di Indonesia sehingga beliau mendapatkan gelar Ki Hajar Dewantara yang kini kita sebut dengan Bapak Pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga merupakan pendiri sekolah  Taman Siswa. Beliau merupakan tokoh yang sangat dikangumi masyarakat, tidak hanya masyarakat Indonesia saja tetapi masyarakat di dunia. Negara Filandia merupakan negara yang mengangumi Ki Hajar Dewantara. Indonesia merupakan sosok pendidik atau guru pendidikan karena dengan adanya tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, sedangkan Filandia merupakan siswa pendidikan karena belajar dari filsafat Ki Hajar Dewantara. Profesor di Filandia sangat mengangumi teori belajar Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan sosok pahlawan yang memiki pemikiran yang luas tenang pendidikan.
            Di negara Filandia merupakan negara yang pendidikannya terbaik nomor satu di dunia. Sistem pendidikan dan pengajaran di Filandia berbeda dengan sistem pendidikan dan pengajaran di Indonesia. Sistem pendidikan dan pengajaran di Finlandia sama seperti di pondok pesantren. Di Indonesia  seseorang yang memiliki gelar  profesor biasanya  hanya mengajar di universitas-universitas saja, sedangkan di negara Filandia, Swiss dan juga Swedia, professor disana tidak hanya bekerja di universitas atau menjadi dosen saja, namun  menjadi kepala sekolah di Pendidikan Anak Usia Dini,Taman Kanak-kanak,maupun di Sekolah Dasar. Hal tersebut  merupakan salah satu mengapa negara Filandia menjadi negara pendidikan yang baik nomor satu di dunia.
            Kesadaran pendidikan berawal dari rasa kemerdekaan. Kesadaran ini berasal dari kata sadar yang berarti mampu memahami diri yang berasal dari dalam jiwa, sedangkan Merdeka disini bukan berarti bebas seenaknya sendiri akan tetapi mengerti atau memahami batasan-batasan. Apabila kita di masyarakat berarti kita bergerak sesuai dengan norma masyarakat yang berlaku tidak melanggar norma tersebut. Untuk mewujudkan pendidikan nasional menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa kemerdekaan bersifat tiga macam diantaranya adalah          
a.       Berdiri sendiri
b.      Tidak tergantung orang lain
c.       Dapat mengatur diri sendiri



Posted:
by Ayu Pusvita Sari  (15120101)
7C PGSD 

Artikel terkait lainnya

14120086 MIA TRISTIANA
15120131 AHMAD HIDAYAT
15120139 DICKRI TIFANI BADI
15120206 PUTRI AMALIAH
15120374 ACHMAD AGUNG PRASETYO

Kamis, 27 September 2018

FILSAFAT PENDIDIKAN

Reportase Pertemuan Ke-2
Perkuliahan Filsafat Pendidikan pada pertemuan kedua kelas 7C dilaksanakan pada hari Selasa, 25 September 2018.  Pada pertemuan kedua ini membahas materi mengenai asal mula pengetahuan atau ilmu sebagai pengantar mata kuliah Filsafat Pendidikan. Epistemik disebut juga epistemologi merupakan tingkat kognisi/ pemikiran manusia mengenai asal mula ilmu pengetahuan di peroleh dan hakikat pengetahuan. Epistemik merupakan tingkatan kognisi mahasiswa yang memiliki ciri-ciri diantaranya mampu mengidentidikasi,mampu mensintesa hingga mampu mengevaluasi.
Membahas mengenai ilmu bahwa ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘alima – ya’lamu yang berarti “tahu” atau “mengetahui”. Ilmu juga termasuk salah satu sifat Tuhan, yaitu al’alim. Berikut siklus  manusia memperoleh ilmu :

Tuhan YME à Ilmu Alam/ Ilmu Tuhan YME à Realitas/manifestasi/ ejuwantah/ tajjali àIlmu Manusia àPeristiwa-peristiwa /realitas à Ilmu Manusia.

Dari serangkaian siklus di atas dapat dijelaskan bahwa Tuhan YME memiliki sifat keilmuan yaitu al’alim ilmu yang maha besar kemudian dari sifat tersebut munculah realitas/manifestasi di dunia yang dipelajari oleh manusia sehingga menjadi suatu ilmu dan kemudian di kembangkan oleh pemikiran-pemikiran manusia muncul peristiwa-peristiwa/ realitas baru di dunia dan munculah ilmu baru yang akhirnya manusia-manusia tersebut menjadi makhluk yang berilmu. Dapat di contohkan pada cerita atau peristiwa Habil dan Qabil  sudah muncul peradapan ilmu yaitu ilmu pertanian dan ilmu pertenakan.
Manusia adalah makhluk yang rumit yang diciptakan dari 4 unsur, yaitu unsur tanah, air, udara, dan api. Selain itu, manusia merupakan satu-satunya makhluk yang diberikan akal oleh Tuhan YME. Akal tersebut digunakan untuk mempelajari realitas-realitas kehidupan sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan akal pula manusia menjadi makhluk yang berilmu.Hal tersebut menunjukan bahwa derajat manusia paling tinggi diantara makhluk-makhluk Tuhan YME yang lainnya.
Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari pemikiran-pemikiran manusia menggunakan akal. Dengan adanya ilmu pengetahuan terciptanya teori-teori dari berbagai manusia yang memunculkan realitas-realitas baru di dunia. Namun teori-teori yang diciptakan manusia tidak ada yag mutlak karena manusia memiliki keterbatasan. Akan tetapi manusia yang memiliki keterbatasan fisik (cacat) tidak menutup potensi untuk mengambil realitas-realitas dari Tuhan YME dan menciptakan suatu teori. Manusia yang memiliki keterbatasan fisik (cacat) belum tentu memiliki level kognisi yang rendah, bisa jadi manusia tersebut memiliki akal dan ide-de yang luar biasa dibandingkan manusia normal sehingga dapat menciptakan teori-teori yang baru. Setiap manusia pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
Sekian dan terimakasih.......

Posted:
by Ayu Pusvita Sari  (15120101)
7C PGSD 

Artikel Terkait :
15120061 MUKHOLIFAH 
15120090 AHMAD NASIRUDIN 
15120101 AYU PUSVITA SARI  
15120103 IRWAN BUDHI PRASETYA
15120107 RANDY DWI SAPUTRO 
15120109 YUWENTI RIFALDIYAH 
15120110 IRMA RISTANTINA LUTHVIYANI (http://irmaristhvi97.blogspot.com/2018/09/reportase.html?m=1 )
15120111 YULIANA FITRI AMIN 
15120113 IKA SHOFWATUL MUNNA 
15120114 TYO NUR FIRMAN
15120116 WENY WIDYA 
15120117 SRI UTAMININGSIH 
15120121 TRISCA CAMELIA 
15120122 ERIN NOFAIDAH
15120126 SILVIA MARANTIKA 
15120133 DEA AYU APRELIA 
15120134 HIKMAH WIJI HASTUTI
15120136 NUR ADHA PRABA HANA PURI
15120139 DICKRI TIFANI BADI ()
15120142 ANIS MAULIDA
15120143 NUARI NUR BAETI
15120203 TEGUH ARIF PRASETYO 
15120204 NOOR KHOLIFAH SAIDAH 
15120229 ELA ATIKA
15120237 AYU INTAN TINA 
15120262 RARAS NOVIYANTI
15120266 NUR KHASANAH 
15120275 DWY AFITA SARI 
15120278 EVI ISTIANAH 
15120283 TEGGOEH SUSILO
15120284 FELLA SILKYANTI 
15120291 EL FRISA YUNITA ANINDYA 
15120474 DIMAS BUDY PRASETYO